20 January 2008

BERAT BADAN PEMBALAP F1

Enggak cuma mempengaruhi rasio tenaga-bobot mobil, tapi juga daya tahan selama balapan. Bagaimana cara mereka mengontrol berat mereka?

David Coulthard dari tim Red-Bull Racing dalam botobiografinya yang berjudul “It Is What It Is” untuk pertama kalinya mengakui bahwa ia pernah mempunyai penyimpangan masalah makan (eating disorder). “Waktu itu yang ada dalam kepala saya adalah melakukan diet berlebihan dan tidak makan makanan yang menggemukkan. Sebelum saya sadar apa yang saya lakukan, saya sudah menjadi penderita bulimia,” kata DC.

Obsesinya menekan berat badan di bawah 60 kg ini demi tampil lebih ringan dibanding kompetitornya. Soalnya, di balap open wheeler itu penambahan berat sedikit saja mempengaruhi akselerasi dan kecepatan mobil. “Untungnya saya lekas sadar bahwa obsesi saya itu salah dan saya mulai menjaga tubuh dengan berolah raga,” terang Coulthard lagi.

Persoalan berat badan buat pembalap atau pereli memang penting. Bukan cuma mempengaruhi power to weight ratio kendaraan, tapi juga daya tahan selama lomba. Kalau badan terlalu gemuk atau terlalu kurus bakal bikin kita merasa cepat lelah karena selama balapan energi banyak terkuras.

“Setiap etape seorang pereli itu beratnya bisa turun 1-2 kg,” kata Graham McGrath, dokter tim Motor Image Rally Team. Itu belum seberapa, seorang pembalap F1 bisa kehilangan bobot 3-4 kg untuk satu kali race yang berlangsung selama 1 jam.

Menurut Graham, cara yang paling baik menjaga berat badan bukan melalui diet berlebihan, tetapi melalui olah raga yang teratur di bawah pengawasan ahli. Contoh gampangnya kayak program fitness pembalap F1 deh.

Mereka ini menjalani program latihan dalam dan luar ruangan. Olah raga dalam ruangan seperti lari di treadmill dan angkat beban dengan alat khusus yang didesain untuk keperluan F1. Ini masih ditambah latihan bersepeda gunung, jogging dan tenis. Segala latihan ini digabung dengan program diet sehat yang menyediakan energi, protein dan mineral tanpa memperlambat metabolisme dan pencernaan tubuh. [Wahyu]

KENAPA PEMBALAP F1 HARUS PUNYA FISIK BAGUS?

Jawaban pertanyaan itu sederhana. Tubuh mereka mendapatkan siksaan yang sangat parah selama balapan. Berikut tekanan-tekanan yang dialami oleh mereka:

GAYA G:

Saat menikung atau mengerem, leher pembalap F1 dapat beban 4,5G atau setara dengan 25 kg. Ini belum ditambah bobot helm dan HANS yang mencapai 6 kg lho.

DETAK JANTUNG:

Detak jantung pembalap F1 saat di garis start mencapai 170-190 BPM (beat per minute) sedang saat balap bisa mencapai 200 BPM. Manusia normal dan sehat detak jantungnya 60 BPM.

TEKANAN DARAH:

Saat balapan tekanan darah mereka naik 50% dibanding kondisi normal.

CAIRAN TUBUH

Pembalap F1 kehilangan cairan tubuh 2-3 liter dalam sekali balapan. Orang normal kehilangan cairan tubuh 1,4-1,5 liter perhari (24 jam) atau 30-40 ml per jam!

PANAS:

Kokpit F1 suhunya saat balap bisa mencapai 70 derajat Celcius sedang suhu di dalam helm bisa menyentuh angka 60 derajat Celcius.

No comments: