20 January 2008

SEAT LEÓN TDI WTCC

SEAT bikin sejarah baru dengan menurunkan mobil balap diesel pertama di arena balap turing dunia. Ia juga langsung membuktikan performanya dengan menjadi juara.

***

Sirkut Anderstorp, Swedia, (29/7) jadi saksi debut perdana mobil balap turing bermesin di arena World Touring Car Championship (WTCC). Di atas trek yang basah dan dingin itu,SEAT León TDI membuktikan bahwa mesin diesel itu kompetitif dengan langsung menyumbangkan poin pertama melalui aksi pembalap Yvan Muller. “Masih perlu mencari distribusi bobot yang pas,” ucap Jordi Gene, pembesut León TDI lainnya.

SEAT mengerjakan PR itu dengan baik. Kurang dari tiga bulan di Monza, Italia, (7/10) SEAT León tampil dominan. Yvan rebut pole position dan menutup race 1 dengan jadi yang tercepat sedang Gene finish ke-2. Baru pada race 2 giliran Gene yang menjadi yang terbaik.

Hasil ini bikin SEAT tercatat dalam sejarah sebagai mobil balap diesel pertama yang rebut pole position dan jadi juara WTCC, tapi juga bikin poin Yvan sama dengan pemimpin klasemen Andy Priaulx (BMW) dan bikin SEAT pimpin klasemen konstruktor menggeser BMW. Prestasi ini yang bikin kami gatal membedah mobil andalan pabrikan asal Spanyol ini. Pengin tahu apa rahasia sukses dari mobil ini. Ayo, tunggu apa lagi? [Wahyu]

SPESIFIKASI:

Mesin 4 silinder 2.000 cc DOHC 16 valves turbo, bore x stroke 81x95,5 mm, tenaga maksimum 280 dk/4000 rpm., torsi maksimum: 450 Nm/2500 rpm, sistem pelumasan wet sump, particle filter DOW Automotive, transmisi Hewland 6-speed sequential shift, kopling twin-plate, diifferential mechanical LSD, suspensi depan McPherson strut dengan coil springs, gas-filled dampers dan anti-roll bar, suspensi belakang multi-link axel dengan coil springs, gas-filled dampers dan anti-roll bar, setir power assisted rack and pinion, rem depan 4-piston calipers 332 mm steel ventilated discs, rem belakang 2-piston calipers, 280 mm steel discs, panjang 4.330 mm, lebar 1.849 mm, wheelbase 2.600 mm, bobot minimum 1.170 kg (termasuk pembalap), velg 17x9 inci, ban 240/60R17

MESIN

Jantung León adalah mesin diesel 2.00 cc yang nempel di versi produksi massalnya, León FR. Namun, cuma blok dan kepala silindernya yang dipakai, jeroan mesin, turbo dan transmisi diganti racikan khusus insinyur SEAT Sport.

Beberapa modifikasi yang dilakukan adalah mengubah geometri turbo dan disaat bersamaan meningkatkan kapasitas pasokan bahan bakar dan aplikasi teknologi injeksi dieses tekanan tinggi. Mesin ini kini memakai shut-off system yang terintegrasi dengan intake ducts.

Semua ubahan ini membuat tenaga León bisa menyentuh angka 280 dk dan torsi 450 Nm.Sementara itu performa akselerasi 0-100 km/jam-nya bisa 8,2 detik dengan kecepatan maksimum 214 km/jam.

SASIS

Biarpun tenaganya bisa 280 dk, tapi regulasi WTCC yang mensyaratkan mesin diesel itu minimal harus lebih berat 30 kg dari mesin bensin serta posisi turbo dan intercooler wajib berada di depan front axle bikin masalah. Tambahan beban di badian depan ini bikin mobil lebih lambat menikung dan tekanan pada ban jadi lebih besar. “Untuk mengatasinya kami membuat distribusi bobot baru,” kata Chief Engineer SEAT Sport Benoit Bagur.

Persoalan tersebut bisa diobati dengan mudah karena mobil ini punya sasis dan suspensi yang bagus. “Di banding mobil WTCC lain, León menikung lebih cepat,” sambung Yvan yang berasl dari Prancis ini.

León mengandalkan suspensi depan McPherson strut dengan coil springs, gas-filled dampers dan anti-roll bar. Sementara untuk suspensi belakang multi-link axel dengan coil springs, gas-filled dampers dan anti-roll bar.


JORDI GENE

Mobil ini punya potensi yang bisa digali lebih banyak lagi. Memang mesinnya lebih berat dibanding yang bensi, tapi ia punya sasis yang sangat bagus.

YVAN MULLER

Sasisnya memang bagus, tapi untuk straight tenaganya sedikit kurang. Apalagi catatan waktunya di beberapa sirkuit sama dengan mobil bensin.

No comments: