17 January 2008

F1 TANPA KONTROL TRAKSI

Traction Control (TC) atau kontrol traksi kembali dilarang di F1 pada musim kompetisi 2008 nanti. Apakah benar pelarangan ini bisa bikin balapan F1 lebih menarik?

FIA memutuskan melarang penggunaan TC pada musim kompetisi Formula One (F1) 2008 nanti dan segala alat yang mencegah ban spin saat balap. Tujuannya untuk membuat balapan jet darat ini lebih memfokuskan diri pada skill pembalap ketimbang teknologi. Sehingga kompetisi F1 makin elok dilihat dan banyak ditonton orang.

Menurut hitungan FIA, hilangnya TC ini bakal membuat balapan lebih seru. Tanpa TC bakal banyak aksi menyalip, peluang pembalap melintir lebih besar sampai aksi pit lebih banyak akibat ban yang lebih cepat aus akibat terlalu banyak spin (ban berputar di tempat).

Pelarangan TC ini kelihatannya tidak bakal membantu banyak dalam meningkatkan jumlah penonton F1, tapi pasti bikin repot sebagian pembalap F1 yang enggak jago mengontrol pedal gas. “Para pembalap akan lebih lembut memainkan pedal gas. Mereka akan belajar merasakannya seperti dulu,” jelas Direktur Teknik Williams Sam Michael.

TC memang sangat membantu pembalap dalam mengemudikan mobil. Soalnya, mereka tinggal tekan pedal gas dan komputer mobil akan mengatur semuanya (tenaga, torsi, tekanan rem, dll) sesuai kebutuhan sehingga ban tetap mendapatkan grip. “Mobil F1 sekarang gampang banget dikendarai. Jika ada pendatang baru dan dia mampu melakukan beberapa putaran dengan catatan waktu yang bagus,” seloroh test driver Ferrari Luca Badoer.

Namun, ini bukan berarti dengan adanya TC mobil F1 itu mudah dikendarai. Sulit banget bos! Butuh skill mengemudi yang hebat untuk mengendalikan mobil bertenaga 800-900 dk dan mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 2 detik! Lha wong kecepatan 200 km/jam saja ban mobil F1 masih bisa spin.

Dampak penting lain adalah semua tim F1 mesti bekerja keras mengakomodasi hilangnya TC dari mobil mereka. Soalnya TC itu sudah jadi bagian terintegrasi di mobil F1 sejak 7 lalu. “Bakal banyak ubahan karena semua sistem di mobil F1 itu berhubungan atau berkaitan dengan TC,” tambah Chief Technology Force India F1 Team.

Walaupun begitu ubahan yang dilakukan enggak bakal menyentuh soal desain atau geometri suspensi. Penyesuaian teknik lebih ditekankan pada setup suspensi, memperhatikan tingkat keausan ban, distribusi bobot, MAP ECU, dan sebagainya. “Jika mobil bagus dengan TC maka ia bakal bagus juga saat tanpa TC. Hilangnya traksi bisa diselesaikan dengan set-up tepat, bukan dengan mengubah desain mobil” beber Chief Designer ING Renault F1 Tim Densham. [Wahyu]

PASANG SURUT KONTROL TRAKSI

Dekade 1980-an sampai pertengahan dekade 1990

Era mobil aktif di F1. Tim banyak melakukan ekperimen elektronik untuk meningkatkan traksi mobil. Contohnya, Camel Team Lotus Honda di mobil Lotus Honda 99T (1987) rancangan Gérard Ducarouge memakai suspensi aktif yang dikontrol komputer yang awalnya diciptakan chief engineer Lotus Engineering Colin Champman.

Contoh lain adalah terobosan yang dilakukan Ferrari dengan memasang transmisi smi-otomatis (1989) dan kontrol traksi (1990). Williams FW14 hasil rancangan Patrick Head menjadi mobil F1 pertama yang mengkombinasikan transmisi semi-otomatik dengan kontrol traksi.

1994

Kontrol traksi untuk pertamakalinya dilarang dipakai di F1. Alasan FIA waktu ini itu adalah untuk mencegah teknologi mereduksi skil mengemudi pembalap dan untuk mengerem kecepatan mobil-mobil F1. Untuk itu FIA menciptakan software untuk mengawasi ECU tim untuk mencegah kecurangan yang mungkin dilakukan dengan memanfaatkannya untuk mengontrol traksi kendaraan.

2001

FIA memutuskan untuk digunakannya lagi kontrol traksi pada 2001. Soalnya, mereka merasa sangat sulit untuk mengontrol atau membuktikan bahwa ECU tidak dimanfaatkan menjadi kontrol traksi.


2008

FIA untuk kedua kalinya melarang dipergunakannya kontrol traksi dan segala peranti yang mencegah ban spin. Tujuannya agar balapan menjadi lebih menarik karena fokusnya berubah dari teknologi ke skill pembalap.

FUNGSI KONTROL TRAKSI

Kontrol traksi adalah alat untuk mencegah atau membatasi ban spin (berputar di tempat karena kehilangan traksi) sehingga mobil tetap mendapatkan traksi di atas aspal yang membuatnya bisa berakselerasi. Alat jadi penting karena tenaga dan torsi mesin F1 itu sangat besar. Bahkan dengan ban slick dan peranti aerodinamika mobil F1 saat melaju di kecepatan tinggi itu bisa spin.


SIAPA DAPAT UNTUNG?

Hilangnya TC bikin cara mengemudikan mobil F1 2008 berbeda dengan 2007. Mobil tahun depan lebih sulit. Pembalap harus lebih hati-hati menekan pedal gas, lebih mengontrol arah slidding mobil sampai memperhatikan keausan ban. Pertanyaannya, siapa pembalap yang mendapat untung dari tidak dipakainya TC di mobil F1 tahun depan?

Kelompok pembalap pertama adalah mereka yang mengawali karir balap di era F1 tanpa TC (tahun 1994-2000). Jumlah mereka enggak banyak, tinggal tersisa 8 orang. Mereka adalah Rubens Barrichello (1993), David Coulthard (1994), Giancarlo Fisichella (1996), Alexander Wurz (1997), Ralf Schumacher (1997), Jarno Trulli (1997), Nick Heidfeld (2000) dan Jenson Button (2000),

Kelompok kedua adalah para pembalap angkatan 2001 yang cuma ada 2 orang itu, yaitu Fernando Alonso dan Kimi Raikkonen. Mereka ini memang hanya sempat 3 kali balapan dengan mobil tanpa TC (TC baru dipakai pada seri 4 di Barcelona), tapi punya skill mengemudi tinggi dan sudah terbukti pernah menjadi juara dunia.

Oh ya, jangan lupakan para alumni GP2. Mereka ini terbiasa membawa mobil dengan downforce tinggi dan ban slick tanpa pakai TC dan alat bantu mengemudi lainnya. “Menguasai mobil F1 tanpa TC itu lebih mudah ketimbang menjinakkan mobil GP2,” ucap Nelson Piquet Jr, pembalap ketiga tim ING Renault.

PRO-KONTRA KONTROL TRAKSI

Pembalap F1 menanggapi larangan kontrol traksi tahun depan dengan berbeda-beda. Ada yang setuju, ada yang menentang. Bagaimana komentar sebagaian dari mereka?

Dari sisi safety, pelarang kontrol traksi seperti langkah mundur buat saya. Pada balapan hujan bakal banyak terjadi kecelakaan.

Felipe Massa, Ferrari

Saya sangat senang bisa kembali menyetir lagi. Saya harus mengatakan bahwa mengemudi tanpa bantuan sangatlah hebat. Anda harus lebih memperhatikan akselerasi dan keausan ban.

Heikki Kovalainen, ING Renault

Ternyata lebih sulit dari yang saya bayangkan, khususnya saat ban mulai habis. Bakal lebih banyak kesalahan, aksi menyalip dan slidding.

Nick Heidfeld, BMW Sauber

Tempat dimana anda bakal merindukan kontrol traksi adalah saat keluar dari tikungan pertama dengan gigi satu dan dua. Namun, setelah menemukan settingan aerodinamika yang tepat, hal itu bukan masalah lagi.

Anthony Davidson, Super Aguri F1

Saya pikir perlu lebih banyak mengontrol mobil dengan kaki lebih sering. Jadi enggak bakal ada beda antara pakai kontrol traksi atau tidak.

Nico Rosberg, Williams

No comments: