16 January 2008

SEBASTIEN LOEB: FLYING FINN #1 KILLER

Ia menghancurkan dominasi pereli Finlandia di arena WRC empat tahun terakhir. Kisah “pembunuh pereli Finlandia” ini berawal dari sebuah sepeda motor mini.

Titik balik hidup Sebastien Loeb ditentukan oleh sebuah sepeda motor mini yang diberikan ayahnya pada usia 14 tahun. Hadiah ini membuatnya melupakan olah raga senam (gymnastic) yang dipelajari sejak usia 3 tahun dari sang ayah. Padahal Loeb punya bakat yang bagus, selama 12 tahun ia menekuni olah raga ini ia 4 kali merebut medali emas di kejuaraan senam wilayah Alsace, sekali di kompetisi region Prancis Timur dan posisi 5 kejuaraan nasional di Prancis. Maklum ayahnya adalah guru, instruktur dan mantan juara senam Prancis.

Bersama teman-temannya ia sering bolos sekolah pakai surat ijin sakit palsu buat bikin balapan sepeda motor mini di perkebunan anggur yang banyak terdapat di Alsace, tempat ia lahir dan besar. Dua jam latihan senam setiap hari kini dianggap satu hal yang paling membosankan dalam hidupnya. Loeb pun jadi lebih banyak nongkrong di bengkel bersama mekanik ketimbang di gymnasium.

Namun, pada usia 18 tahun seleranya berubah dari sepeda motor ke mobil. Satu-satunya mobil yang bisa saya kemudikan adalah mobil orang tua. Mereka sangat hati-hati menggunakannya, tapi saat di belakang kemudi saya tidak tahan untuk membawanya ngebut,” kata penyuka iga sapi yang pertama kali tabrakan pada usia 18 tahun menggunakan mobil kedua orang tuanya itu.

NYARIS BANGKRUT GARA-GARA NGEBUT

Kecintaannya pada mobil ini yang bikin sekolahnya berantakan. Loeb drop-out dari SMU yang bikin ibunya yang guru matematika dan neneknya yang membantu membelikan mobil impiannya,Renault GT Turbo Super Five, kecewa berat. “Saya tahu sekolah itu penting, tapi saat itu saya masih muda dan yang ada di otak cuma menikmati hidup saja,” tambah pemilik tinggi badan 171 m dan berat 68 kg ini.

Main mobil bikin Loeb nyaris bangkrut. Duitnya habis buat bayar denda ke Polisi karena ngebut, memperbaiki mesin turbonya sampai mengganti kanvas rem yang sering habis. Suami dari Severine ini mesti kerja di pabrik dan jadi pemasang kaca yang bergaji rendah.
Namun, itu semua tidak bisa memadamkan hasrat balapnya. Atas ijin dari bos tempatnya bekerja, ia sering turun di balapan tingkat lokal. “Saya cuma bekerja tiga atau empat hari dalam sebulan. Selebihnya balapan, latihan atau ke bengkel memperbaiki mobil,” kata bapak dari putri bernama Valentine ini.

Gaya bekerja seperti ini bikin Loeb selalu mengalami kesulitan keuangan. Bahkan ketika ia ingin mengikuti Rallye Juenes (reli untuk anak muda dengan supervisi dari pembalap profesional) pertama kali tahun 1995 ia mesti mengumpulkan uang pendaftaran sebesar 100 Francs itu dari sen demi sen.

JALAN MENJADI PROFESIONAL

Sialnya dua kali ia ikut reli tersebut (1995 dan 1996), ia gagal jadi juara. Untungnya Dewi Fortuna senang sama dia, bakatnya dilihat oleh Dominique Heintz dan Rémi Mammosser yang merekrutnya untuk gabung di tim mereka, Ambition Sport Auto. Pada reli regional pertamanya di 1997, Loeb menjadi navigator sedang Heintz jadi driver, mereka jadi juara.

Setelah itu karir reli Loeb makin bersinar. Loeb turun di kejurnas reli Prancis (Volant 106) tahun 1997 dan meraih 4 kemenangan di kelas 1.300 dan 2 kali juara di 1.600 yang membuatnya mendapat gelar “the most promising driver” dari sebuah majalah. Pada kejuaraan ini pula pasangan Loeb dan navigator Daniel Elena terbentuk.

Pintu menuju WRC pun semakin terbuka setelah bos Citroen Sport Guy Frequelin mengajak gabung dan turun di Junior World Championship yang dijuarai Loeb tahun 2001. Pria 33 tahun ini ikut seluruh seri WRC pertama kalinya tahun 2002 dan hanya butuh 2 tahun baginya untuk jadi juara dunia reli. Sejak 2004 hingga 2007 ini gelar juara dunia reli tidak pernah lepas dari tangannya. Ia sukses menghancurkan dominasi pereli Finlandia di WRC sekaligus menjadikannya pembunuh Flying Finn nomor 1! [Wahyu]

RELIGRAFI
1995 Finalis Rallye Jeunes.

1996 Finalis Rallye Jeunes.

1997 Posisi ke-8 di Volant 106 kelas 1. 300 cc dan 1.600cc.

1998 Posisi ke-6 Citroen Saxo Kit Car Cup.

1999 Juara 1 Citroen Saxo Kit Car Cup.

Juara 1 kelas A6 kejuaraan nasional reli Prancis.

Juara 1 WRC San Remo kelas A6.

Juara 1 WRC Tour de Corse kelas A6.

2000 Juara reli gravel di Kejuaraan nasional reli Prancis.

Juara reli gravel di Kejuaraan nasional reli Prancis.

Juara ke-3 kejuaraan nasional reli Prancis.

2001 Juara dunia Super 1600.

Juara nasional reli Prancis.

2002 Debut WRC 1 musim penuh.

Kemenangan WRC pertama (Jerman).

Posisi ke-10 di akhir musim.

2003 Runner-up WRC.

2004 Juara dunia reli (WRC).

2005 Juara dunia reli (WRC).

2006 Juara dunia reli (WRC).

2007 Juara dunia reli (WRC).

No comments: