20 January 2008

KIMI RAIKKONEN JUARA DUNIA F1

Ia sukses mengalahkan dua pembalap teratas klasemen sementara dalam pertarungan terakhir di Brasil. Gelar juara dunianya ini bukan semata-mata akibat kesalahan seorang rookie, tapi buah dari karakter.


Kisah Kimi Raikkonen pada musim 2007 ini kayak jagoan di pelem-pelem Hollywood. Kalah dulu di awal dan baru menang di saat terakhir. Kalah dulu di awal musim dan jadi juara dunia di seri terakhir yaitu GP Brasil yang berlangsung di sirkuit Interlagos (22/10).
Pria Finlandia yang baru saja berulang tahun ke-28 ini bisa mengatasi kritik saat performanya buruk, konflik, politik dan spionase balap yang penuh intrik yang menyelimuti musim ini. Inilah buah manis dari karakternya yang dingin.

Sejak pertama kali dapat superlicence dari FIA buat balap di Sauber tahun 2001 sampai saat ini sifat Raikkonen enggak berubah. Tidak banyak ngomong, penyendiri dan cuek.
Ia enggak pernah mengambil pusing ketika banyak media mengkritiknya atau sesama pembalap F1 yang memberi komentar negatif tentang dirinya. “Saya tidak akan berhenti melakukan sesuatu hanya karena beberapa orang tidak suka dengan tindakan saya,” ujar Raikkonen lagi.
Bahkan ketika berkali-kali rekan setimnya, Felipe Massa, finish di depannya, Raikkonen menanggapinya dengan tenang. “Enggak masalah Felipe berada di depan saya. Namanya juga balap, kadang berada di belakang,” lanjut lajang yang doyan pesta ini.

Buat Raikkonen, uang, ketenaran, menjuarai sebuah GP dan jadi juara dunia bukanlah alasan utamanya jadi pembalap F1. “Membalap adalah satu-satunya alasan saya disini. Mengemudi adalah satu-satunya hal yang saya cintai di F1,” tukasnya lagi.

PERSAINGAN YANG MEMBANGUN
Kemampuan Jean Todt me-manage hubungan antara dua pembalapnya merupakan kunci penting yang membuat Raikkonen bisa bangkit melawan di tengah musim hingga jadi juara dunia 2007. Pria Prancis ini bisa mengatur persaingan antara Felipe Massa dengan Raikkonen tetap di level yang sehat hingga tidak merusak soliditas tim. “Semua pembalap Ferrari diperlakukan sama. Tidak ada pembedaan,” terangnya.

Enggak heran Felipe Massa yang sejak pertama kali Raikkonen jadi anggota Ferrari sudah pasang kuda-kuda enggak bakal mengalah sama Raikkonen. “Saya direkrut Ferrari untuk mendampingi Michael Schumacher dan saya sudah menyelesaikan tugas itu. Makanya saya enggak bakal angkat gas buat Raikkonen,” kata Massa saat sesi pengetesan 2007 di Spanyol.

Saat di Brasil kemarin Massa membuang egoisme. Ia rela jadi yang kedua di balapan yang berlangsung di kampung halamannya demi sukses tim menyandingkan gelar juara konstruktor dan pembalap. “Saya datang kesini bukan untuk memperebutkan gelar juara, tapi untuk tim. Saya menginginkan juara di Brasil, tapi saya bahagia bisa membantu tim menjadi juara dunia,” ungkap Massa saat konfrensi pers GP Brasil.

Satu hal penting lagi yang menjadi kunci sukses Raikkonen adalah ia tinggal di “rumah idaman”. Sebuah tim yang punya mobil paling kencang dan didukung kerja tim yang kompak. Untuk hal yang satu ini Raikkonen harus berterima kasih kepada Ross Brawn, Rory Byrne dan Schumacher karena merekalah yang merintis dan membangun Ferrari hingga kuat seperti ini. [Wahyu]

RAIKKONEN: ROAD TO GLORY
CEPAT BELAJAR
Kimi Raikkonen menjadi Juara Formula Renault Inggris tahun 2000
Foto Kimi di podium Formula Renault

MENCICIPI F1
Setelah memastikan juara Formula Renault beberapa seri awal, Kimi tidak ikut seri terakhir dan mengikuti program tes F1 bersama Sauber. Penampilannya gemilang dan bikin Sauber mengontraknya jadi pembalap tahun 2001.
Foto Kimi pakai mobil Sauber

PINANGAN McLAREN
McLaren terpesona dengan talenta Raikkonen. Ron Dennis pun meminangnya pada 2003, padahal Raikkonen Cuma punya pengalaman 16 kali balap F1. Menyumbang 24 poin (1 kali podium dan 3 podium ketiga)dan posisi ke-6 di klasemen akhir.

KEMENANGAN PERTAMA
GP Malaysia 2003 jadi kenangan terindah karena ia pertama kali merebut gelar juara disini.

NYARIS JUARA DUNIA
Raikkonen bertarung ketat melawan Juan Pablo Montoya dan Michael Schumacher pada musim 2003. Gelar juara dunia nyaris digenggamnya, Raikkonen kalah 2 poin dari Schumacher.

JANJI YANG GAGAL DIPENUHI
Raikkonen dan McLaren adalah kombinasi yang mematikan pada 2005. Sayang ketika gelar juara di depan mata, kembali gagal diraih. Gara-garanya saat lap terakhir ia mengalami kerusakan suspensi yang menyebabkan ban Michelin-nya lepas. Alonso pun menjadi juara dunia dengan selisih 10 poin dengannya.

RUMAH BARU
Raikkonen meninggalkan McLaren dengan pindah ke Ferrari pada 2007. Ia menggantikan posisi Michael Schumacher yang pensiun.

COBAAN YANG NYARIS BIKIN PUTUS ASA
Raikkonen memulai debut Ferrarinya dengan manis, ia jadi juara di seri pembuka (GP Australia). Namun, hingga tengah musim ia kembali didera persoalan teknis pada mobilnya.

MELAWAN BALIK DAN JUARA DUNIA!
Kemenangan di tengah musim (Prancis, Inggris dan Belgia) membuat bisa melawan balik. Peluangnya makin besar setelah ia jadi juara di Cina. Kemenangan di seri pamungkas (Brasil) membuatnya jadi juara dunia.

No comments: