20 January 2008

REM F1

Peran pentingnya di mobil membuat teknologinya berkembang. Dari cakram besi sampai karbon, dari pendingin udara ke air.

Rem juga memainkan peranan penting dalam balap. Biarpun komponen dasarnya masih sama, yaitu kaliper (caliper), cakram (rotor atau disc) dan kanvas rem (brake pad), tapi teknologinya terus dikembangkan.

Kini rem balap sudah meninggalkan cakram berbahan besi yang berat (sekitar 3-4 kg) dan cepat panas. Gantinya rem berbahan serat karbon yang beratnya cuma 1,4 kg dan bisa menahan panas hingga 1.2000C. Berikut penjelasan singkat tentang rem balap. [Wahyu]

FAKTA DASAR TENTANG REM

  • Rem tidak menghentikan kendaraan, tapi ban yang melakukannya. Rem hanya memperlambat perputaran roda.
  • Fungsi rem adalah mengkonversi energi kinetik jadi energi panas saat deselerasi. Panas tersebut kemudian ditransfer ke lingkungan sekitarnya atau melalui aliran udara.
  • Semakin sering atau keras rem bekerja, semakin tinggi kebutuhan untuk menyimpan atau melepas panas pada cakram rem. Makanya semakin besar atau luas permukaan cakram, semakin besar kemampuan menyimpan dan mengalirkan panas.
  • Keseimbangan dan kontrol pengereman antara rem depan dan belakang memainkan peranan penting dalam menghentikan kendaraan. Untuk mendapat pengereman yang optimal, kekuatan pengeremen antara rem depan dan belakang harus dibagi secara proporsional.
  • Kemampuan pengereman sebuah mobil enggak Cuma bergantung pada rem semata. Untuk mendapatkan kemampuan pengereman optimal, maka harus dibantu ban, suspensi dan teknik pengereman.


REM F1 MASA KINI

  • Ketebalan rem F1 adalah 28 mm dengan diameter maksimum 278 mm.
  • Bahan rem yang dipakai di F1 saat ini adalah serat karbon karena lebih pakem dan tahan panas lebih tinggi (sampai maksimal 1.2000C).
  • Suhu operasi (temperatur minimal saat rem mulai bekerja) rem F1 adalah 1000C. Di bawah angka itu, biarpun pedal dibejek habis mobil gak bakal berhenti.
  • Saat mobil F1 mengerem dari 350 km/jam sampai 70 km/jam suhu di permukaan cakram rem bisa mencapa 1.000 derajat Celcius.
  • Saat di rem dari kecepatan 200 km/jam sampai berhenti mobil F1 butuh 2,9 detik dengan jarak pengereman 65 m. Pada kecepatan 100 km/jam angkanya lebih fantastis, 1,4 detik dengan jarak hanya 17 m.

REM BERPENDINGIN AIR

Teknologi rem di reli panjang seperti Dakkar 2007 beda lagi. Untuk mengeluarkan panas tidak cukup digunakan lubang ventilasi pada cakram, tapi masih ditambah dengan kaliper dengan sistem pendingin air untuk mendinginkan pistonnya. Contoh pereli yang memakai rem seperti ini adalah Stephan Peterhansel yang pakai Mitsubishi Pajero.

DRILLED VS SLOTTED

Selama bertahun-tahun kebanyakan rem cakram balap pakai model drilled (berlubang). Lubang-lubang ini berguna untuk mempermudah dan mempercepat pelepasan panas sehingga rem tetap menggigit sampai balap usai.

Namun, sayangnya lubang-lubang tersebut juga mereduksi kemampuan menyimpan panas cakram dan memperbanyak strees pada cakram sehingga memperpendek usia pakainya. Nah, berkat perkembangan teknologi material cakram—seperti aplikasi bahan serat karbon atau keramik— bikin teknologi drilled ditinggalkan. Kini kebanyakan rem balap pakai teknologi slotted (alur melintang) yang fungsinya sama dengan lubang-lubang tersebut tapi tanpa efek negatifnya.


FLOATING DISC

Setiap metal bakal mengembang ketika menerima panas, ini bunyi hukum fisika. Nah, saat rem bekerja, diameter cakram berbahan besi akan bertambah 2 mm akibat kenaikkan suhu. Perubahan ini mempengaruhi tekanan pengereman dan distribusi panas yang bakal berakibat menurunnya kemampuan rem dan getaran. Ini yang menyebabkan munculnya teknologi floating disc dimana cakram dipasang terpisah pada sabuk berbahan aluminium 7075 atau 2024.

No comments: